TEORI RELATIVITAS
Perambatan
gelombang memerlukan medium .
Gelombang mekanik seperti seperti gelombang bunyi memerlukan
medium yang berwujud yang berwujud
padat, cair dan gas. Sedangkanuntuk perambatan gelombang elektromagnetik atau
cahaya para ahli menduga adanya sejensi medium yang disebut eter. Eter ini ada
di mana – mana , juga di hampa udara. Gelombang cahaya yang berasal dari
matahari sampai di bumi akan terjadi jika ada eter..
Dugaan
para ahli ternyata tidak benar setelah Michelson dan Morley mengadakan
percobaan untuk menguji kebenaran adanya eter tersebut. Hasil percobaannya
menunjukkan bahwa kecepatan cahaya dari segala arah sama dan tidak
tergantung pada gerak bumi. Hal ini
membuktikan bahwa tidak ada eter di alam semstesta ini.
11.1. TEORI RELATIVITAS EINSTEIN
Dengan tiadanya teori eter di alam semesta
ini Einstein pada tahun 1905 mengumumkan teori relativitas yang terbagi atas
dua bagian :
·
Teori
Relativitas khusus, yang menyangkut benda – benda yang bergerak beraturan
relative terhadap benda – banda lain
·
Teori
relativitas umum, yang menyangkut benda – benda yang bergerak dipepe rcepat
relative terhadap benda – benda lain
Teori Relativitas Khusus berdasarkan dua
postulat yaitu :
·
Postulat
pertama
Hukum – hokum fisika boleh dinyatakan dengan
susunan persamaan yang sama untuk semua
Contoh :
Dua percobaan yang sama dilakukan masing –
masing di atas kapal dan di daratan. Percobaan – percobaan itu akan memberikan
hasil yang sama dan tidak bergantung pada kerangka acuan (kapal) dan kerangka
acuan yang diam (daratan).
·
Postulat
ke dua :
·
Kecepatan cahaya di dalam ruang hampa untuk semua
pengamat samadan tidak tergantung pada gerak sumber cahaya ataupun pengamatnya.
Contoh :
·
Kecepatan
cahaya di alam semesta dalam segala arah selalu sama. Tidak ada kecepatan
relative untuk cahaya dalam ruang hampa. Kecepatan cahaya dalam ruang hampa
adalah suatu tetapan universal.
11.2. RELATIVITAS
KECEPATAN BENDA
Pengamatan
terhadap orang yang berjalan di dalam gerbong kereta sesuai aturan Newton dapat
dituliskan dengan : jika kecepatan benda A terhadap benda B dinyatakan dengan VAB
dan kecepatan benda B terhadap benda C =
VBC , maka kecepatan benda A terhadap benda benda C dinyatakan dalam
bentuk rumus :
VAC = VAB + VBC
Sedangkan
menurut aturan Einstein , kecepatan benda A terhadap benda C dinyatakan dalam
bentuk rumus :
Untuk
benda – benda dengan kecepatan yang jauh di bawah kecepatan cahaya kedua aturan
ini memberikan hasil perhitungan yang sama. Tetapi utnuk benda – benda yang
mempunyai kecepatan mendekati kecepatan cahaya aturan Einstein menunjukkan
keunggulan.
Contoh
soal :
1.
Seorang berjalan dengan kecepatan 5 Km / jam di
dalam gerbong yang melaju dengan kecepatan 75 km / jam . Arah gerak orang dan
arah gerak gerbong sama. Hitung kecepatan orang terhadap tanah
2.
Kecepatan pesawat A terhadap B adalah 0,3c
sedang kecepatan pesawat B terhadap pengamat di bumi adalah 0,8c. Tentukan
kecepatan pesawat A terhadap pengamat di bumi.
2. Kontraksi Lorentz
Teori
relati vitas membawa pengaruh terhadap pengukuran panjang suatu benda yang bergerak terhadap kontraksi Lorentz atau penyusutan
panjang.atau ditulis dalam bentuk
persamaan:
Keterangan
:
l= Panjang benda bergerak yang diamati oleh pengamat yang diam
(m)
lo = Panjang benda diam pada
suatu pada suatu kerangka acuan (m)
v = Kecepatan benda terhadap kerangka acuan (m/s)
c
= kecepatan cahaya (3 x 10 m/s)
sejajar
den gan kecepatan v, benda akan mengalami perubahan panjang . Dimana panjang
benda seolah – olah menyusut
Contoh
soal :
1. Sebuah
benda dalam keadaan diam panjangnya 10 meter. Benda bergerak dengan kecepatan
0,8 csearah dengan panjangnya. Hitung panjang benda saat bergerak ?
2. Sebuah batang terikat pada sebuah roket yang
sedang meluncur dengan kecepatan c, menurut awak pesawat , panjang batang
adalah 2 meter. Berapakah panjang batang tersebut menurut pengamat yang diam
terhadap bumi.
3. Dilatasi
Waktu
Menurut Einstein bahwa waktu adalah sesuatu
yang relative. Di dalam suatu kerangka acuan yang bergerak terhadap seorang
pengamat yang diamterdapat lonceng yang menunjukkan selang waktu ∆to. Selang
waktu yang diamati oleh pengamat tersebut adalah ∆t lebih lamat dari pada ∆to. Beda waktu yang
merupakan perpanjangan waktu pengamatan
bagi pengamat diamdisebut dilatasi waktu. Menurut Einstein hubungan
antara kedua selang waktu itu dirumuskan dengan :
v =
kecepatan relative pengmat yang bergerak terhadap pengamat yang diam (m/s)
c =
kecepatan cahaya ( 3 x 108 m / s)
contoh
soal :
1. Sebuah
pesawat antariksa bergerak selama satu tahun menurut waktu di dalam pesawat.
Jika waktu itu sesuai dengan dua tahun waktu di bumi. Tentukan kecepatan
pesawat.
2. Pesawat
bergerak dengan kecepatan 0,6 c terhadap bumi. Orang di bumi melihat nyala
lampu selama 8 sekon dari pesawat itu. Nyala lampu menurut orang yang berada di
dalam pesawat adalah ….
4. Massa
Realativ istik
Untuk
gerakan – gerakan benda dengan kecepatan relative kecil tidak terjadi perubahan
massa. Perubahan itu baru tampak jika kecepatannya mendekati kecepatan cahaya.
Oleh Einstein hubungan massa diam dan massa bergerak yang ditinjau oleh
pengamat dirumuskan sebagai berikut :
Keterangan :
m = Massa benda dalam keadaan bergerak (Kg)
mo = Massa benda dalam keadaan diam (Kg)
v = Kecepatan benda (m/s)
c = Kecepatan cahaya ( 3 x 108 m /
s)
Contoh soal :
1. Jika
massa diam benda 5 Kg , hitunglah massa benda bergerak dengan kecepatan (12/13) c ?.
2. Berapakah
kecepatan sebuah partikel yang massanya
sebesar 5/3 massa diamnya
?.
5.
Momentum Relativistik
Sebuah
benda yang bermassa bergerak dengan kecepatan v menurut mekanika klasik
dirumuskan dengan p = mv. Jika kecepatan mendekati kecepatan
cahaya maka momentum benda akan mengalami perubahan. Pada saat itu
momentum
benda dikatan dengan momentum Relativistik.
Dimana dari persamaan mekanika klasik dapat
digunakan massa relativitas, sehingga persamaannya
Keterangan :
m = Massa benda dalam keadaan bergerak (Kg)
mo = Massa benda dalam keadaan diam (Kg)
v = Kecepatan benda (m/s)
c = Kecepatan cahaya ( 3 x 108 m /
s)
p = momentum relativistic(Kg m / s)
Contoh soal :
1. Sebuah
electron memiliki massa 9,1 x 10-31 Kg, bergerak dengan kecepatan
0,96 c, dimana kecepatan cahaya ( c ) = 3,0 x 108 m/s. Hitunglah
momentum electron tersebut ?.
2. Sebuah
benda memiliki massa diam sebesar 5 Kg, bergerak dengan kecepatan c
hitunglah momentum benda tersebut ?.
6. Energi
Relativistik
Menurut hukum Newton jika ada sebuah gaya terus
menerus diperbesar maka percepatan yang dihasilkan dapat melebihi kecepatan
cahaya, sedangkan menurut teori Relativitas ini tidak benar, sehingga untuk
benda yang bergerak mendekati cahaya sehingga persamaan Energi kineticnya :
Sehingga energi kinetik relativistic dapat
dituliskan :
Energi merupakan hasil perkalian antara massa
dan kuadrat kecepatan mutlak, Jadi ada keseta raan antara massa dan energy.
Bila partikel memiliki massa m , berrarti partikel tersebut memiliki energy
total sebesar :
E =
m c2
Kesetaraan antara massa dan energy ini
dikemukakan pertama kali oleh Einstein dan dikenl dengan
dengan Hukum
Kesetaraan massa energy Einstein
Kesimpulan :
Energi kinetic sebuah partikel yang bergerak
relativistic ( mendekati kecepatan cahaya ) sama
dengan selisih antara antara
en ergi total dengan energy diamnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar