Listrik Arus Searah :
Pengertian, Dan Sumber Beserta Contoh Soalnya Secara Lengkap
Listrik Arus Searah : Pengertian, Dan Sumber Beserta
Contoh Soalnya Secara Lengkap – Tahukah anda apa yang dimaksud dengan Listrik
Arus Searah ??? Jika anda belum mengetahuinya anda tepat sekali mengunjungi gurupendidikan.com.
Karena pada kesempatan kali ini akan membahas tentang pengertian Listrik Arus
Searah, sumber Listrik Arus Searah, dan contoh soal Listrik Arus
Searah secara lengkap. Oleh karena itu marilah simak ulasan yang ada
dibawah berikut ini.
Pengertian Listrik
Arus Searah
Arus listrik searah (Direct
Current atau DC) adalah aliran elektron dari suatu titik yang energi
potensialnya tinggi ke titik lain yang energi potensialnya lebih rendah.
Arus searah dulu dianggap
sebagai arus positif yang mengalir dari ujung positif sumber arus listrik ke
ujung negatifnya. Pengamatan-pengamatan yang lebih baru menemukan bahwa
sebenarnya arus searah merupakan arus negatif (elektron) yang mengalir dari
kutub negatif ke kutub positif. Aliran elektron ini menyebabkan terjadinya
lubang-lubang bermuatan positif, yang “tampak” mengalir dari kutub positif ke
kutub negatif.
Contoh dari penggunaan listrik
arus searah yaitu penyaluran tenaga listrik komersil yang pertama (dibuat oleh
Thomas Alfa Edison di akhir abad ke 19) menggunakan listrik arus searah.
Generator komersiel yang pertama di dunia juga menggunakan listrik arus searah.
Di tahun 1883, Nicola Tesla dianugerahi hak paten
untuk penemuannya, arus bolak-balik fase banyak. Pada bulan Mei 1883, dia
menyampaikan kuliah klasik kepada The American Institute of Electrical Engineers:”A
New System of Alternating Current Motors and Tranformers.”
Karena listrik arus bolak-balik lebih mudah
digunakan dibandingkan dengan listrik arus searah untuk transmisi
(penyaluran) dan pembagian tenaga listrik, di zaman sekarang hampir semua
transmisi tenaga listrik menggunakan listrik arus bolak-balik.
Walaupun begitu, pada saat pertama peluncuran arus
listrik bolak-balik, arus listrik searah masih tetap digunakan. Bahkan, ada
yang tidak mau menerima arus bolak-balik.
Dengan perkembangan teknologi elektronika saat ini,
listrik arus searah (DC) dapat dihasilkan dengan cara merubah Arus
bolak-balik (AC) menjadi Arus Searah (DC) dengan menggunakan suatu alat yang
disebut Power Supply atau Adaptor.
Sebagai dasar dari rangkaian Power Supply adalah
sebuah komponen diode yang dapat berfungsi sebagai penyearah, artinya adalah
dapat merubah dan menyearahkan arus bolak-balik (AC) menjadi Arus Searah
(DC).
Sumber-Sumber Listrik Arus
Searah
Semua sumber listrik yang dapat menimbulkan arus
listrik tetap terhadap waktu dan arah tertentu disebut sumber-sumber listrik
arus searah. Sumber listrik arus searah dibagi menjadi empat macam.
1. Elemen Elektrokimia
Elemen elektrokimia adalah sumber listrik arus
searah dari proses kimiawi. Dalam elemen ini terjadi perubahan energi kimia
menjadi energi listrik. Elemen elektrokimia dapat dibedakan berdasarkan lama
pemakaiannya sebagai berikut.
a. Elemen Primer
Elemen primer adalah sumber listrik arus searah yang
memerlukan penggantian bahan setelah dipakai. Contoh elemen primer sebagai
berikut:
b. Elemen Sekunder
Elemen sekunder adalah sumber arus listrik yang
tidak memerlukan penggantian bahan pereaksi (elemen) setelah sumber arus
habis digunakan. Sumber ini dapat digunakan kembali setelah diberikan kembali
energi (diisi atau disetrum).
Contoh dari elemen sekunder yaitu akumulator (aki).
Akumulator adalah termasuk sumber listrik yang dapat menghasilkan Tegangan
Listrik Arus Searah (DC). Prinsip kerja dari aumulator adalah berdasarkan
proses kimia.
Secara sederhana, prinsip kerja akumulator dapat
dijelaskan sebagai berikut.
Contoh lainnya seperti batu baterai yang digunakan pada
telepon genggam (Hp), laptop, kamera, lampu emergensi dll.
2. Generator Arus Searah
Generator arus searah adalah alat yang digunakan
untuk mengubah energi gerak (mekanis) menjadi energi listrik dengan arus
searah. Generator DC dibedakan menjadi beberapa jenis berdasarkan dari
rangkaian belitan magnet atau penguat eksitasinya terhadap jangkar (anker),
jenis generator DC yaitu:
Generator DC terdiri dua
bagian, yang pertama stator, yaitu bagian mesin DC yang diam, dan yang kedua,
bagian rotor, yaitu bagian mesin DC yang berputar. Bagian stator terdiri
dari: rangka motor, belitan stator, sikat arang, bearing dan terminal box.
Sedangkan bagian rotor
terdiri dari: komutator, belitan rotor, kipas rotor dan poros rotor.
Prinsip kerja generator ini
adalah induksi elektromagnetik (perubahan medan magnet yang terjadi pada
kumparan kawat sehingga terjadi arus listrik).
Pembangkitan tegangan
induksi oleh sebuah generator diperoleh melalui dua cara:
3. Termoelemen
Termoelemen adalah sumber
arus listrik searah dari proses yang terjadi karena adanya perbedaan suhu.
Termoelemen mengubah energi panas menjadi energi listrik. Peristiwa ini
dikemukakan oleh Thomas John Seebach pada tahun 1826.
Arus yang ditimbulkan dari
kejadian ini disebut termoelemen. Semakin besar perbedaan suhu antara A dan
B, semakin besar arus yang mengalir. Tetapi, karena arus yang dihasilkan
relatif kecil, termoelemen belum dapat dimanfaatkan dalam kehidupan
sehari-hari.
4. Sel Surya (Solar Cell)
Sel surya atau sel
photovoltaic, adalah sebuah alat semikonduktor yang terdiri dari sebuah
wilayah-besar dioda p-n junction, di mana, dalam hadirnya cahaya matahari
mampu menciptakan energi listrik yang berguna. Pengubahan ini disebut efek
photovoltaic. Bidang riset berhubungan dengan sel surya dikenal sebagai
photovoltaics.
Sel surya memiliki banyak
aplikasi. Mereka terutama cocok untuk digunakan bila tenaga listrik dari grid
tidak tersedia, seperti di wilayah terpencil, satelit pengorbit bumi,
kalkulator genggam, pompa air, dll. Sel surya (dalam bentuk modul atau panel
surya) dapat dipasang di atap gedung di mana mereka berhubungan dengan
inverter ke grid listrik dalam sebuah pengaturan net metering. Prinsip
kerjanya sebagai berikut.
Jika pelat foil alumunium
terkena cahaya matahari, maka pelat alumunium akan panas dan diteruskan ke
pelat silikon. Silikon bersifat semikonduktor, sehingga pada suhu yang
tinggi, elektron-elektron akan terlepas dan menempel pada foil alumunium dan
muatan-muatan positifnya menempel pada foil besi. Jika kedua foil dihubungkan
melalui rangkaian luar, maka akan menimbulkan aliran elektron. Ini karena
pada kedua foil tersebut, terdapat perbedaan potensial. Potensial yang
dibangkitkan oleh sel surya sangat kecil sehingga membutuhkan banyak sekali
sel Sel surya juga terlalu mahal sehingga penggunaannya sangat terbatas pada
alat-alat tertentu saja.
Besar arusnya pun sangat
bergantung pada intensitas cahaya yang menembus pelat, jumlah sel yang ada,
dan luas penampang yang terkena cahaya. Contoh barang yang telah menggunakan
tenaga surya yaitu, mobil listrik tenaga surya dan sumber energi pada
satelit.
|
Perbedaan
Listrik Arus Searah Dan Arus Bolak Balik
- Perbedaan yang paling mendasar dari arus searah dan arus bolak balik adalah terletak pada arah arusnya. Arah arus searah mengalir dalam satu arah sedangkan arah arus bolak-balik mengalir dalam dua arah.
- Bentuk grafik arus searah (AC) adalah grafik lurus (tegangannya tetap terhadap waktu). Bentuk grafik arus bolak-balik adalah siusoidal yang artinya tegangannya berubah terhadap waktu.
- Tegangan listrik searah menghasilkan tegangan listrik yang kecil sehingga hanya dapat digunakan pada alat elektronika yang membutuhkan energi listrik yang kecil. Tegangan listrik bolak-balik menghasilkan tegangan yang besar sehingga bisa dipakai untuk alat elektronika yang membutuhkan energi listrik yang besar.
- Sumber arus listrik searah dari PLN. Sumber DC dari aki maupun batere kering.
Contoh
Soal Listrik Arus Searah
10 buah hambatan listrik
disusun seperti gambar berikut! Masing-masing hambatan adalah identik dan
besarnya 120 Ω .
Tentukan hambatan pengganti
(hambatan total) antara titik A dan B dari gambar rangkaian di atas!
Pembahasan
Paralel antara R2 dan R3 namakan R23 sebesar 60 Ω
Paralel antara R4 , R5 dan R6 namakan R46 sebesar 40 Ω
Paralel antara R7 , R8 , R9 dan R10 namakan R710 sebesar 30 Ω
Seri antara R1 , R23 , R46 dan R710 menghasilkan RAB
RAB = 120 + 60 + 40 + 30 =
250 Ω
Jadi, hambatan
pengganti (hambatan total) antara titik A dan B yaitu 250 Ω
Tidak ada komentar:
Posting Komentar